Saat itu pelajaran kimia, saat saya disuruh untuk membuat kelompok, saya berdiri, menduduki kursi pojok yg sblumnya belum pernah saya tempati. teman teman saya mulai bercanda dengan vandalisme di meja meja, lalu pikiran saya berhenti ketika saya membaca sebuah vandal, bertuliskan 'peace sells but noone buy it' tulisan ny memang agak usang, di tulis dengan tipe-x gaya hurufny anak perempuan.
saya aga tersentak dan mulai melupakan pelajaran kimia, 'siapapun yg menulis ini. saya yakin dy orang yg sangat kritis dengan keadaan dunia atau bahkan mungkin dy cuma orang pusing yg tiba2 saja menuliskan apa yg terlintas dipikiran nya.' pikir saya. haha. otak saya mulai mengkritisi kata kata vandal itu,
yah.hal dalam vandal itu memang terjadi. Perdamaian sudah dijual dimana mana, perdamaian bahkan sudah menjadi barang komersil sehari hari. Tapi apa yg sebetulnya para konsumen beli? Mereka hanya membeli kaosnya, mereka hanya membeli tas nya. mereka hanya membeli trend, tanpa membeli pesan yang terkandung dalam tulisan 'stop war' 'anti violence' 'fight child abuse' yang mereka pampang d kaos mereka, atau yang mereka tulis d tas mereka, atau bahkan produsen nya pun hanya menyisipkan tulisan itu untuk keuntungan semata, sama seperti ia menyisipkan nama penyanyi dangdut d kaos mereka yang mungkin akan digemari pasaran konsumen nanti, seperti mengikuti pasaran konsumen masa kini yang bersikap seolah sangat kritis, padahal ia bahkan tidak mengerti apa makna dari 'child abuse' itu sendiri. haga. mungkin saya hanya seorang anak remaja yang juga dianggap bersikap so' kritis dengan menulis blog macam ini. saya sangat meminta maaf apabila ada ketidaknyamanan dalam blog ini, saya cuma ingin menyampaikan keluhan dari harapan saya ketika saya melihat begitu banyak orang memakai slogan damai, tetapi berita masih saja menyampaikan hal hal yang bersahabat dengan kekerasan, bahkan lebih gila dari sebelumnya. saya cuma bercerita. haha
Wednesday, August 6, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment